Salah satu keunggulan produk-produk kuliner di Bandung adalah masih ada jajanan nikmat tempo doeloe yang masih bisa bertahan hingga kini, walaupun sudah banyak tempat menawarkan sajian serupa. Hazes, mungkin banyak dari anda yang belum pernah mendengar nama itu. Hazes adalah nama sebuah bakery shop & café yang popular pada tahun 1936 di kota Bandung.
Seorang dengan kewarganegaraan Belanda adalah pemilik dari Hazes, sayang namanya tidak diketahui.
Pada tahun 1963, Hazes Di beli oleh Ny. Kamarga yang merupakan warga Negara Indonesia keturunan. Menyusul pada tahun 1968, Hazes berganti nama menjadi Rasa dan sekaligus mengganti status menjadi Perseroan Terbatas. Menempati lokasi di jalan Tamblong No.15 Bandung, Rasa Bakery & Café populer dengan ice cream nya yang di kenal bercitarasa tinggi.
Saat ini Ny. Kamarga berusia 71 tahun, Ibu dari tiga anak ini sepenuhnya menyerahkan pengelolaan Rasa Bakery & Café kepada Andreas selaku manager. Kedua anak laki-laki dan seorang anak perempuan nya sama sekali tidak ada yang tertarik untuk melanjutkan usaha Ny. Kamarga.
Menurut pengakuan Andreas selaku manager Rasa Bakery & Café, sebagian besar pengunjung mencari ice cream, ”Hampir kebanyakan pengunjung datang untuk membeli ice cream,” aku Andreas.
Ice Cream Favorit
Ice cream sudah menjadi icon sejak tahun 1936 ketika masih bernama Hazes. Coconut Royale dan Hawaian Love Song adalah varian ice cream andalan Rasa Bakery & Café. Dari sisi ice cream, kedua produk ini menggunakan ice cream yang sama. Namun yang membedakan hanya kemasan, hiasan dan beberapa tambahan buah-buahan.
Uniknya, ice cream Coconut Royale menggunakan kelapa muda yang dibuang ¼ bagian atasnya sebagai pengganti cup. Kelapa muda yang dipotong dengan seksama sehingga menghasikan sebuah wadah yang artistik yang juga menambah komposisi rasa dari ice crean itu sendiri, karena daging kelapa sengaja tetap di pertahankan.
Selain resep rahasia Rasa Bakery & Café, bahan baku susu sapi segar merupakan kunci kenikmatan ice cream kita, ujar sang manager. Susu sapi segar, khusus didatangkan dari sentra susu murni di kota bandung, yang lokasinya dirahasiakan oleh Andreas.
Lokasi Rasa Bakery & Café memang agak sedikit berbeda dengan bakery & café lainnya di kota bandung. Berada tepat di lingkungan perkantoran kota bandung menjadikan tempat ini banyak di kunjungi karyawan kantor yang sedang istirahat makan siang.
Mampu Bersaing
Ketika gempuran datang dari bakery shop baru, Rasa Bakery & Cafe tidak terlalu menghiraukannya. Loyalitas pelanggan lama menjadi kekuatan Rasa Bakery untuk tetap eksis, disamping publikasi dari media yang datang untuk melakukan peliputan. “Kebanyakan dari konsumen kita adalah konsumen yang sudah puluhan tahun menjadi pelanggan, dan biasanya mereka selalu mengajak keluarga mereka yang masih muda untuk berbelanja disini.” ujar Andreas.
Untuk meningkatkan jumlah pengunjung pengelola Rasa Bakery & Café mencoba dengan setting interior yang nyaman dan luas. Design interior yang menampilkan suasana santai dan tenang membuat Rasa Bakery & Café juga banyak di kunjungi anak muda pada hari-hari biasa dan keluarga pada hari libur. Selain itu, lokasi parkir yang luas menjadi poin plus bagi Rasa Bakery & Café. Pemilihan lokasi ini bukanlah bagian dari strategi marketing Rasa Bakery & Café, melainkan memang sudah berada di tempat ini semenjak pertamakali di buka.
Ice cream sudah jelas menjadi primadona di Rasa Bakery & Café, namun terdapat beberapa cake yang juga banyak di cari pengunjung. Diantaranya Taartjes Rhoombutter, Mergpijp, dan Amandel Staaf. Ketiga produk ini memiliki keunggulan masing-masing.
Seperti Taartjes Rhoombutter, mini taart berbentuk kubus dan berukuran 10x10cm ini banyak di incar pengunjung karena cream nya. Rasa cream pada Taartjes Rhoombutter berbeda dengan cream taart pada umumnya ujar Andreas. Demikian halnya dengan Mergpijp, untuk cake yang satu ini banyak disukai konsumen yang sudah berusia lanjut. Lapisan luar Mergpijp terbuat gula sedangkan untuk isinya adalah cake. Ada yang unik dari produk yang satu ini. Sebagian besar konsumen menamainya dengan Marsepen, mungkin karena cara membaca nama nya agak sulit. Untuk Amandel Staaf, sepintas mirip dengan nama penyakit. Akan tetapi tidak demikian dengan rasanya. Isi yang terbuat dari kacang yang sudah dihaluskan, kemudian di bungkus oleh bread. Ketiga produk ini sama-sama berukuran mungil, dan menjadi produk unggulan setelah ice cream.